Attacus Atlas
Dimension: 63 x 180 cm
Material Type: Attacus atlas wild silk yarn and Bombyx mori silk yarn
Dari kepompong kopong yang dipanen di pohon mahoni atau sirsak, Tugu Mas mengkreasikan selendang yang terasa
hangat di musim dingin. Selendang ini ditenun dengan memanfaatkan filamen ulat sutera liar Attacus atlas sebagai benang pakan dan serat sutera Bombyx mori untuk lungsinnya. Gradasi cokelat yang muncul di selendang murni anugerah alam, sepenuhnya bergantung pada jenis daun yang dimakan ulat liar. Pola dan warnanya pun selalu unik
dan tak pernah sama.
MSME Profile
Persahabatan Endro Kuswardjo dengan kepompong bermula tahun 2005, ketika ia mulai membudidaya ulat sutera Bombyx mori di rumah. Lahir di keluarga penenun membuat pria ini akrab dengan jagat pakan dan lungsin sejak kanak-kanak. Namun, baru di tahun itu ia memutuskan kembali dari perantauan ke kampung halaman, dan mulai menenun impiannya bersama Tugu Mas.